Rinaldi A Thal, lahir pada 09 September 1989 di Padang Tiji, sebuah kecamatan di Kab. Pidie Aceh. Dididik dan dibesarkan dengan cinta dan kasih sayang seorang single parent, ibunda tercinta Syamsiah Yusuf. Alm. ayah, A. Thaleb Yusuf meninggal dunia pada Agustus 1994.
Saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa sebuah Perguruan Tinggi Negeri di Aceh, yaitu Universitas Malikussaleh Lhokseumawe pada jurusan Ilmu Administrasi Negara. Memiliki hobi writing, travelling and photography yang sebenarnya bukan merupakan bagian dari Mata Kuliah yang di ajarkan di kampus.. Tapi itu merupakan bagian dari hidupku yang harus kujalani.
Bagiku menulis itu adalah panggilan jiwa, sebuah keinginan yang membuatku selalu berharap bisa menjadi seorang Penulis yang diakui. Aku cukup kuat dengan keadaan yang terkadang harus memupus harapanku untuk menjadi seorang bintang dalam kompetisi menulis. Sering kekalahan atau kegagalan menghantui. Tapi aku berpikir layaknya apa yang dipikirkan oleh kebanyakan orang, yakni positive thinking, karena aku percaya bahwa kegagalan adalah awal menuju kesuksesan. Aku tetap harus optimis. Melalui rangkaian kata yang ku ciptakan, setidaknya ada manfaat bagi para pembaca. Aku tidak peduli apakah tulisanku dinilai bagus atau tidak, layak terbit atau tidak.. Biarlah para pembaca yang menilainya. Aku hanya berupaya semampuku untuk menghasilkan karya yang bagus, menarik dan berguna.
Saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa sebuah Perguruan Tinggi Negeri di Aceh, yaitu Universitas Malikussaleh Lhokseumawe pada jurusan Ilmu Administrasi Negara. Memiliki hobi writing, travelling and photography yang sebenarnya bukan merupakan bagian dari Mata Kuliah yang di ajarkan di kampus.. Tapi itu merupakan bagian dari hidupku yang harus kujalani.
Bagiku menulis itu adalah panggilan jiwa, sebuah keinginan yang membuatku selalu berharap bisa menjadi seorang Penulis yang diakui. Aku cukup kuat dengan keadaan yang terkadang harus memupus harapanku untuk menjadi seorang bintang dalam kompetisi menulis. Sering kekalahan atau kegagalan menghantui. Tapi aku berpikir layaknya apa yang dipikirkan oleh kebanyakan orang, yakni positive thinking, karena aku percaya bahwa kegagalan adalah awal menuju kesuksesan. Aku tetap harus optimis. Melalui rangkaian kata yang ku ciptakan, setidaknya ada manfaat bagi para pembaca. Aku tidak peduli apakah tulisanku dinilai bagus atau tidak, layak terbit atau tidak.. Biarlah para pembaca yang menilainya. Aku hanya berupaya semampuku untuk menghasilkan karya yang bagus, menarik dan berguna.
Bagiku,
"Menulis adalah sebuah pilihan. Berani menulis, maka harus berani menerima segala kritikan. Orang yang tidak bisa menerima kritikan terhadap hasil tulisannya, maka jangan sekali-kali menulis".
Warmest Regards,
(A Man Who Have Many Dreams)
Rinaldi A Thal