Minggu, 26 September 2010

"Gila"

Api itu tak kunjung padam. Ia hanyalah kosong, mematung diri menatap kobaran api yg semakin lahap menyantap seisi rumahnya. Si jago merah itu tak hanya telah menghanguskan rumahnya saja, tapi juga impian masa tuanya. Kini ia adalah seorang yang kosong, yang hanya berbicara dengan sebuah guling dan handuk merah, penutup tubuh kurusnya yang telah rapuh.

("Gila" sebuah Flash Fiction by Rinaldi A Thal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar