By: Rinaldi A Thal
Ibu
Engkau
ibarat matahari
Begitu
cerah di waktu pagi
Wajahmu
berkilau saat siang menjelang
Meski
kini telah senja, engkau masih terlihat indah
Ibu
Nyanyian
waktu telah usang berdendang
Guratan
senyummu mulai pudar
Tapi
ketulusanmu menyayangiku adalah keindahan
Ibu
Kau
adalah awal mula ceritaku
Siang
dan malam yang telah berlalu
Tak
kubiarkan hanya menjadi kisah hambar
Ibu
Aku
tak mampu membendung tangis
Saat
mendengar perjalanan hidupmu
Kisah
pedih masa lalu yang kau rasakan
Kujadikan
kekuatan untuk menggapai masa depan
yang
lebih cerah, kan kubagi bersamamu, Ibu
Ibu
Rambutmu
perlahan memutih
Izinkan
aku mencabutnya
Aku
hanya ingin melihatmu tampak lebih muda
Agar
aku yakin, engkau masih lama bersamaku
Ibu
Jangan
pernah lelah menyayangiku
Jangan
pernah letih berdo’a untukku
Karena
aku tak pernah alpa merindukanmu
Dalam
setiap do’a, engkau selalu ku sebut
Ibu
Engkau
masih seperti matahari
Teruslah
pancarkan sinarmu
Jangan
berhenti meski malam telah menanti
Tunggu
aku dibatas senjamu
Kumohon
jangan beranjak pergi
Ibu
Maukah
kau berlari bersamaku?
Mengejar
mimpi-mimpiku
Membawanya
ke dunia nyata
Aku
ingin melihatmu tersenyum
Ibu
Begitu
banyak yang ingin aku bagi kepadamu
Namun,
sekarang masih belum saatnya
Masih
butuh waktu, bersabarlah Ibu
Tuhan,
Panjangkan
umurku
Panjangkan
umur Ibuku
Limpahkan
kemudahan untukku
Berilah
waktu untuk kami berdua
Agar
bisa tersenyum memenuhi panggilan-Mu.
Lhokseumawe,
17 April 2011http://rheinduniatulisan.blogspot.com/2011/09/ibu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar